Interferensi
adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang menimbulkan
pola gelombang yang baru.Interferensi merupakan gejala superposisi gelombang.Interferensi
cahaya selain dapat bersifat membangun (konstruktif), juga dapat bersifat
merusak (destruktif). Interferensi
konstruktif terjadi jika
kedua gelombang mempunyai fasa
yang sama sedangkan
interferensi destruktif
terjadi jika kedua
gelombang mempunyai beda fasa
sebesar π.
Pada interferensi dihasilkan sehingga gelombang baru (gelombang resultan) yang
merupakan penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Gelombang resultan
memiliki amplitudo maksimum.
Beda fasa
dua gelombang yang bersuperposisi di
suatu tempat dapat
terjadi karena perbedaan
jarak tempuhnya meskipun pada sumbernya keduanya sefasa.
Bila beda
fasa dua gelombang
di suatu tempat
terjadi karena perbedaan
panjang lintasan yang
ditempuh oleh masing-masing
gelombang, maka
Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus menerus
di suatu tempat,
maka
sumber-sumbergelombangnya harus menghasilkan
gelombang yang koheren.Dua gelombang
dikatakan koheren jika
beda fasanya tetap.
Cahaya juga
merupakan gelombang (yaitu
gelombang EM) sehingga prinsip superposisi linear
juga berlaku pada cahaya.
Fenomena interferensi (konstruktif
dan destruktif) juga dapat ditemui pada gelombang cahaya.
Interferensi
cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika
cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati.
Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan
1. Panjang gelombang cahaya sangat
pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut
2. Setiap sumber alamiah cahaya
memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang (random)
sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
Interferensi terjadi jika terpenuhi dua
syarat berikut ini:
1.
Kedua
gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus
memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
2.
Kedua
gelombang cahaya harus memiliki beda fase, frekuensi dan amplitude yang hampir
sama.
Untuk
menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern agar dapat menghasilkan pola
interferensi adalah :
1.
Sinari
dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal
(satu celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
2.
Dapatkan
sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja. Hal
ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan pembiasan
(pada interferensi lapisan tipis).
3.
Gunakan
sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya kohern.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata
seperti interferensi pada gelombang air atau gelombang bunyi.